Siklus refrigerasi ditunjukkan dalam Gambar 1 dan 2 dan dapat dibagi menjadi tahapan-tahapan berikut:
1
– 2. Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya,
biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan
merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator
gas ini diberi pemanasan berlebih/ superheated gas.
2 – 3. Uap yang
diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya
dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju
proses kompresi dipindahkan ke refrigeran.
3 – 4. Superheated gas
bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju kondenser. Bagian awal
proses refrigerasi (3-3a) menurunkan panas superheated gas sebelum gas
ini dikembalikan menjadi bentuk cairan (3a-3b). Refrigerasi untuk proses
ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu
lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan (3b - 4),
sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika
cairan ini menuju alat ekspansi.
4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan
dan bertekanan tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana
akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju
Gambar 1. Gambaran skematis siklus refrigerasi kompresi uap
Gambar 2. Gambaran skematis siklus refrigerasi termasuk perubahan tekanannya
(Biro Efisiensi Energi, 2004)
Kondenser harus mampu membuang panas gabungan yang masuk evaporator dan kondenser.
Dengan
kata lain: (1 - 2) + (2 - 3) harus sama dengan (3 - 4). Melalui alat
ekspansi tidak terdapat panas yang hilang maupun yang diperoleh.
Jenis-jenis refrigeran yang digunakan dalam sistim kompresi uap
Terdapat
berbagai jenis refrigeran yang digunakan dalam sistim kompresi uap.
Suhu refrigerasi yang dibutuhkan sangat menentukan dalam pemilihan
fluida. Refrigeran yang umum digunakan adalah yang termasuk kedalam
keluarga chlorinated fluorocarbons (CFCs, disebut juga Freons): R-11,
R-12, R-21, R-22 dan R-502.
Sifat-sifat bahan-refrigeran dan kinerja bahan refrigeran tersebut diberikan dalam 2 Tabel dibawah:
Pemilihan
refrigeran dan suhu pendingin dan beban yang diperlukan menentukan
pemilihan kompresor, juga perancangan kondenser, evaporator, dan alat
pembantu lainnya. Faktor tambahan seperti kemudahan dalam perawatan,
persyaratan fisik ruang dan ketersediaan utilitas untuk peralatan
pembantu (air, daya, dll.) juga mempengaruhi pemilihan komponen.
Senin, 10 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar